Gilang, seorang siswa kelas 5 SD Assalaam Bandung, setiap hari kehabisan uang jajannya dan rela tidak makan atau minum pada waktu istirahatnya karena uangnya ia gunakan untuk ke warnet. Usut punya usut rupanya ia 'keracunan' game online, tapi lama-kelamaan ia bosan juga dengan game itu. Akhirnya ia coba-coba browsing internet dengan bertanya-tanya kepada para pengunjung warnet yang lain yang sedang brwsing, dan akhirnya ia pun bisa.
Pertama ia buka browser, browser itu sudah men'default' halaman pembukanya ke google, ia masukkan kata-kata dalam pencarian, sehingga hari itu ia habiskan waktunya dengan 'search engine' hingga tidak tahu lagi tema apa yang akan ia masukkan.
Sore pun tiba, sopirnya tidak lama kemudian datang dan menjemputnya langsung ke warnet depan sekolahnya. Gilang harus pulang denga segudang penasaran keingintahuannya dengan pengalaman hari ini. Ia sudah punya rencana dengan uang jajannya ia akan masuk lagi ke warnet itu dengan rencana-renacana lainnya.
Waktu berlalu, Gilang kini sudah terbiasa dengan penggunaan e-mail, masuk jejaring sosial, bahkan ngeblog. Ada Gilang-gilang lain yang juga sama ber-internet ria di sekolahnya, bahkan di SD-SD lain, dan bahkan di kota-kota lain di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan kemudahan mendapatkan koneksi Internet, kini masyarakat Indonesia dari sejak usia SD sudah dapat masuk dunia maya, tinggal bagaimana kini institusi terkait, sekolah, penyedia jasa, dan tentu saja dinas pendidikan, memberikan perhatian penting terhadap kemajuan ini, karena ada sisi baik dan buruknya yang harus diperhatikan, dan lebih dari itu bagaimana siswa-siswa dapat ber-internet dengan sehat. Wallaahu 'alam bish-shawaab...
Sore pun tiba, sopirnya tidak lama kemudian datang dan menjemputnya langsung ke warnet depan sekolahnya. Gilang harus pulang denga segudang penasaran keingintahuannya dengan pengalaman hari ini. Ia sudah punya rencana dengan uang jajannya ia akan masuk lagi ke warnet itu dengan rencana-renacana lainnya.
Waktu berlalu, Gilang kini sudah terbiasa dengan penggunaan e-mail, masuk jejaring sosial, bahkan ngeblog. Ada Gilang-gilang lain yang juga sama ber-internet ria di sekolahnya, bahkan di SD-SD lain, dan bahkan di kota-kota lain di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan kemudahan mendapatkan koneksi Internet, kini masyarakat Indonesia dari sejak usia SD sudah dapat masuk dunia maya, tinggal bagaimana kini institusi terkait, sekolah, penyedia jasa, dan tentu saja dinas pendidikan, memberikan perhatian penting terhadap kemajuan ini, karena ada sisi baik dan buruknya yang harus diperhatikan, dan lebih dari itu bagaimana siswa-siswa dapat ber-internet dengan sehat. Wallaahu 'alam bish-shawaab...
Congratulation
BalasHapus